Apakah Anda pernah mendengar tentang wacana revolusi industri 4.0? Dalam beberapa tahun terakhir, wacana tersebut sering didengungkan di beragam media karena dari sisi pemerintah sendiri, memang sedang ingin mendorong pergerakan industri 4.0. Ada beberapa sektor industri yang akan difokuskan yaitu otomotif, elektronik, garmen, FMCG, dan kimia. Tapi apakah Anda tahu tentang sejarah revolusi industri yang sebenarnya sudah panjang?
Industri 1.0
Saat ini dunia sudah memasuki revolusi industri keempat. Namun jauh melihat ke belakang, industri 1.0 sudah muncul sejak abad ke-18. Penemuan mesin uap untuk produksi barang menjadi penanda munculnya industri 1.0.
Di Inggris, mesin uap sudah menjadi alat mekanis pertama dalam industri tekstil karena sebelumnya hanya menggunakan tenaga manusia saja. Pernah mendengar nama James Watt? Ialah penemu mesin uap yang sudah lebih efisien dan canggih, tapi bukan untuk produksi barang, melainkan alat transportasi laut. Akhirnya teknologi yang diciptakan James Watt ini mulai tersebar ke seluruh Eropa. Mereka akhirnya bisa melakukan perjalanan jauh untuk mencari sumber daya alam, bahkan hingga ke luar wilayah Eropa.
Industri 2.0
Industri 2.0 muncul pada awal abad 20 berkat penemuan tenaga listrik oleh dua orang sekaligus, yakni Nikola Tesla dan Thomas Alva Edison. Mereka mampu membuat sistem kerja listrik sebagai sumber penggerak mesin. Ketika industri transportasi roda empat mulai bingung dengan kesulitan alur produksi hingga menjadi mobil utuh, mulai ada titik terang.
Lebih tepatnya pada tahun 1913, muncul sistem conveyor belt yang bisa mempercepat proses produksi. Saat ini pula pekerja diminta untuk mempelajari spesialisasi pekerjaan agar skill mereka lebih bernilai.
Di luar conveyor belt, ada juga penciptaan penggerak mesin jarak jauh yang juga memberikan dampak besar dalam proses pembuatan alat untuk Perang Dunia. Era industri inilah yang membuat masyarakat agraris berubah menjadi masyarakat industri.
Industri 3.0
Industri 3.0 ditandai dengan sistem komputasi data. Mesin hitung yang ditemukan pada pertengahan tahun 1800-an oleh Charles Babbage akhirnya dikembangkan Alan Turing menjadi pemecah kode buatan Nazi Jerman. Komputer yang sekarang Anda gunakan sebenarnya hasil dari industri 3.0 karena setelah Perang Dunia ke-2 selesai, muncul berbagai komponen pelengkap, seperti bahan semikonduktor, transistor, hingga microchip.
Revolusi Industri 4.0
Pada awalnya revolusi industri 4.0 sudah dicetuskan pada tahun 2000-2005 ketika internet mulai berkembang serta memiliki kecepatan tinggi. Namun saat sistem internet mulai merambah semua produk, pelayanan masyarakat, adanya penyimpanan cloud, hingga Big Data pada tahun 2010 ke atas, nama revolusi industri 4.0 semakin besar.
Memang industri 4.0 membuat sistem otomasi menjadi semakin dikenal dan diterapkan di berbagai industri. Akhirnya mulai banyak pekerjaan yang hilang. Namun dengan melihat kemajuan zaman dan teknologi, ini adalah salah satu risiko yang harus dihadapi.
Kapan Revolusi Industri 5.0 Muncul?
Ya, saat ini konsep industri 5.0 mulai perlahan-lahan diperkenalkan. Ketika industri 4.0 fokus dengan perkembangan internet, industri 5.0 lebih melihat kebangkitan society. Industri 5.0 sudah diumumkan terlebih dahulu di Jepang. Konsep industri ini ingin fokus kepada kombinasi pemberdayaan manusia, teknologi, dan data. Jadi kesejahteraan masyarakat bisa lebih terasa daripada hanya berbicara mengenai teknologi saja.
Untuk di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa perusahaan yang menjalankan konsep ini, yakni perusahaan ojek online dan penggalangan dana. Anda bisa melihat bagaimana masyarakat merasakan dampak yang jauh lebih besar dari dua tipe perusahaan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar